-->

Apa itu Teknologi Microbubble dalam Budidaya Perikanan

Teknologi Microbubble untuk Budidaya Udang Vaname Ultra Intensif


Apa itu Teknologi Microbubble ?

Teknologi Microbubble adalah salah satu alat yang mampu melarutkan oksigen kedalam air melalui gelembung-gelembung udara yang berukuran mikro. Teknologi ini memungkinkan jumlah oksigen terlarut dalam air bisa meningkat karena ukuran gelembung yang jauh lebih kecil dibandingkan ukuran gelembung yang diproduksi dari aerator biasa. 

Menurut Michio Sadatomi dkk. besar gelembung yang dihasilkan berkisar 0,49 mm dengan debit udara masuk 0,98 lt/min dan besar gelembung 0,12 mm saat debit udara masuk 0,24 lt/min. Sistem kerja dari teknologi microbubble secara kontinyu yaitu dapat mencampur dan mengefisiensikan reaksi dengan cepat untuk mencapai peningkatan kinerja dalam sistem mikrofluida.

Teknologi ini juga dapat membuat distribusi oksigen dalam kolam menjadi lebih sempurna. Alasannya, gelembung udara bisa dihasilkan dari dasar kolam. Hal ini menyebabkan teknologi ini cocok untuk diterapkan di lahan terbatas dengan kedalaman maksimal.

“Dari hasil uji yang dilakukan terlihat bahwa dengan pengaplikasian teknologi Microbubble ini mampu meningkatkan kualitas air dan menyalurkan oksigen dalam kolam secara maksimal serta bisa diterapkan di daerah yang minim air,” 

Sejak bulan Januari 2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) melakukan terobosan terbaru yaitu Rekayasa Teknologi  Akuakultur "Teknologi Microbubble untuk Budidaya Udang Vaname Ultra Intensif', di Laboratorium Kelautan IPB, Ancol, Jakarta Utara.


Rekayasa teknologi akuakultur ini didiperlukan untuk mengatasi kendala  yang dihadapi para pembudidaya udang. Pihak KKP kini telah memiliki satu teknologi yang dinamakan Microbubble dan dikhususkan untuk budidaya udang vaname.

Salah satu kelebihan dari rekayasa ini adalah tidak diperlukannya proses penyifonan pada media budidaya, yaitu pembuangan lumpur limbah sisa pakan dan kotoran udang. Limbah padatan pada sistem ini akan tertangkap di filter fisik, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.

Selain itu, teknologi ini dapat diaplikasikan pada skala rumah tangga maupun skala industri.

Sistem dan metode budidaya udang vaname ultra intensif ini juga telah didaftarkan patennya melalui Sentra Kekayaan Intelektual KKP, dengan nomor paten P00201810738.

Teknologi Microbubble didesain oleh peneliti Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) yang dibuat secara sederhana sehingga dapat diadopsi dengan mudah oleh masyarakat pembudidaya. Dengan pendampingan, pembudidaya bisa membuat dan menerapkannya secara mandiri.

Harapannya, dengan adanya teknologi Microbubble dalam kolam ukuran volume 49 m3, selama 60 hari pembesaran, mampu menghasilkan udang berukuran berat 14 gram/ekor dari berat awal 0,5 gram dan meraup keuntungan bersih sebesar Rp94,3 juta/tahun dengan nilai investasi awal Rp31 juta.

Baca juga : 



LihatTutupKomentar