-->

Pentingnya Biosecurity untuk Budidaya Ikan Nila


Biosecurity pada budidaya nila (Oreochromis niloticus) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk menangkal masuknya penyakit dalam fasilitas budidaya mulai dari tempat pemeliharaan, peralatan, sampai mencegah penyebaran penyakit dari tambak yang sudah terinfeksi. Penerapan biosecurity di tambak meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Persiapan tambak
a) Pemasangan Bird Scaring Device (BSD)
        Bird scaring device adalah alat untuk menghalau masuknya burung-burung ke dalam tambak yang terbuat dari benang jenis yang diikatkan pada tiang. Jarring-jaring digunakan pada permukaan tambak. Hal ini bertujuan untuk mencegah burung camar dan kuntul masuk ke tambak dan menjadi predator bagi benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
b) Pengeringan
        Pengeringan di lakukan pada tambak membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Pengeringan dilakukan agar organisme pengganggu mati dan tanah tambak dapat diolah kembali.
c) Sterilisasi
        Sterilisasi adalah kegiatan pengolahan tambak dengan tujuan untuk meminimalisir hewan maupun organisme benthic (hidup di dasar perairan) yang berpotensi sebagai carrier pembawa pathogen. Pengolahan tambak dilakukan dengan membalikkan tanah dan membuang bagian tanah yang berwarna hitam atau berbau pekat.
d) Pengapuran
        Pengapuran dilakukan untuk menetralisir derajat keasaman dasar tambak menjadi standart (pH 6,5-7). Pengapuran tanah menggunakan dolomit yang kemudian di tebar secara langsung ke tanah selama 2-3 hari.
2. Persiapan Air
a) Pemasangan Filter
        Pemasangan filter dilakukan saat air dipompa dari pintu inlet masuk ke reservoir ataupun talang air ke petak pengendapan (tandon), dari petak pengendapan di masukkan ke petak budidaya melalui pipa-pipa besar.
        Penerapan biosecurity yang dilakukan harus memenuhi persyaratan SOP (Standart Operasional Prosedur). Penerapan SOP dalam budidaya diharapkan mampu mencapai target produksi yang diharapkan

LihatTutupKomentar