-->

Konsep Penentuan Lokasi Tata Letak Calon Hatchery Ikan Belanak

3.1. Konsep Penentuan Lokasi Tata Letak Calon Hatchery 
Menurut Yang Sim et al., (2005) lokasi yang cocok untuk hathery ikan laut skala kecil harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber air yang baik, air tawar dan air laut;
b. Infrastruktur yang baik, seperti jalan, listrik, dan suplai air tawar;
c. Bebas dari polusi limbah rumahtangga, industry, perikanan, dan pertanian.;
d. Terletak di daerah dimana dukungan teknis dapat diperoleh dari pemerintah atau pusat – pusat penelitian; dan
e. Memungkinkan akses terhadap:
Telur yang dibuahi bermutu baik;
Penyedia pakan hidup dan hatchery; dan
Pedagang/ eksportir benih
Menurut Sim, S.Y el at (2005), Tata letak hatchery harus diatur sedemikian agar memudahkan dalam pengoperasiannya dan juga harus bebas dari resiko kecelakaan kerja. Pengaturan tata letaknya juga harus mempertimbangkan kemungkinan pengembangan ke depan, dengan menyediakan ruang-an agar di kemudian hari dapat digunakan untuk konstruksi tangki, suplai air dan udara, dan lain-lain.


Tata letak hatchery skala kecil dengan 2 tangki larva,
 1 saringan pasir, 3 tangki rotifer dalam 
Ruangan, 1 pompa dan 3 tangki mikroalga di luar ruangan.
Sewaktu pemilihan lokasi untuk hatchery skala kecil sangat penting untuk menghindari hal – hal berikut ini:
a. Suplai air laut yang berkualitas jelek atau terpolusi (sangat keruh, kandungan nutrient yang tinggi, salinitas bervariasi akibat aliran air tawar)
b. Lokasi hatchery yang dekat dengan lokasi hatchery lain, karena dapat menyebabkan:
Pencemaran setempat hatchery dapat membuang limbah yang kaya nutrient
Penularan penyakit dari satu hatchery ke hatchery yang lain, baik melalui kontak langsung maupun melalui buangan dari hatchery
c. Daerah rawan terjadi konflik kepentingan antar masyarakat atau pengguna sumberdaya tersebut.


3.2. Konsep Bioteknisi Hatchery Ikan Belanak
Komponen utama yang perlu diperhatikan dalam desain dan pengoperasian tempat pembenihan,terlepas jenis skalanya, adalah pelaksanaan biosekuriti untuk mengurangi timbulnya penyakit, terutama VNN (viral nervous necrosis). Untuk lebih mendukung biosekuriti dan mengurangi timbulnya penyakit, tempat pembenihan harus diletakkan jauh dari fasilitas dan kegiatan budidaya ikanlainnya, khususnya limbah dari tempat pembenihan lain, pendederan dan pembesaran.
3.2.1. Faktor Teknis
Faktor teknis adalah segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembenihan ikan belanak yang berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam memproduksi benih (Subyakto dan Cahyaningsih, 2003). Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI):
1. Letak unit pembenihan di tepi pantai untuk memudahkan perolehan sumber air laut;
2. Pantai tidak terlalu landai dengan kondisi dasar laut yang tidak berlumpur dan mudah dijangkau untuk memperlancar transportasi;
3. Air laut harus bersih, tidak tercemar dengan salinitas 28 – 35 ppt;
4. Sumber air laut dapat dipompa minimal 20 jam per hari;
5. Sumber air tawar tersedia dengan salinitas maksimal 5 ppt; dan
6. Peruntukan lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Daerah/Wilayah (RUTRD/RUTRW).

3.2.2. Faktor Non Teknis
Faktor non teknis merupakan pelengkap dan pendukung faktor-faktor teknis dalam pemilihan lokasi pembenihan.Persyaratan lokasi yang termasuk dalam faktor non teknis meliputi beberapa kemudahan seperti sarana transportasi, komunikasi, instalasi listrik (PLN), tenaga kerja, pemasaran, laboratorium, asrama, tempat ibadah dan pelayanan kesehatan. Selain itu, hal lain yang dapat menunjang kelangsungan usaha yakni adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat, termasuk dukungan masyarakat sekitar (Subyakto dan Cahyaningsih, 2003).

3.3. Konsep Tata Letak Hatchery



Keterangan:
= Sumber air laut
= Filter
= Tandon air laut
= Tandon air tawar
A = Kantor
B = Area monitoring
C = Ruangan steril stok alga
D = Ruang penyimpanan
E = Bak pemeliharaan induk
F = Bak pemijahan dan pemeliharaan larva
G = Ruang pemeliharaan larva
H = Bak kultur Chlorela
I = Bak kultur rotifer
J = Bak kultur artemia
K = IPAL 
L = Mesh karyawan
bulat hijau = Mangrove
⇡ = Outlet
⇣ = Inlet
↘ = Arah arus dan gelombang
Baca juga : 

LihatTutupKomentar