-->

Cara Mengatasi Penyakit WFD (White Feces Disease) Pada Udang Vaname

WFD pertama kali mewabah di Thailand pada tahun 2010, serangan ini mengakibatkan penurunan produksi 10-12% dan ukuran panen yang lebih kecil (Limsuwan, 2014). Kemudian WFD masuk ke Indonesia pada tahun 2014 dan mulai mewabah di beberapa daerah di Indonesia. 

Tambak udang vaname di Indonesia telah terinfeksi oleh kotoran putih (WFD) secara intensif di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok dan Sumbawa. Gejala yang ditimbukan penyakit WFD yaitu menyerang udang pada usia 50-60 hari, udang akan makan lebih sedikit dan warna udang cenderung gelap, warna usus menjadi putih dan dipermukaan perairan akan terlihat kotoran berwarna putih yang mengambang (Mastan, 2015).


Dampak yang ditimbulkan dari penyakit WFD ini adalah nafsu makan menurun, pertumbuhan menjadi lambat serta menyebabkan kematian sehingga produktivitas udang menurun (Mastan, 2015). WFD pada udang vaname disebabkan oleh bakteri Vibrio sp. yang terdiri dari V. vulnificus, V. parahaemolyticus, V. anguillarum dan V. chollerae (Jayadi et al., 2016). 

Serangan penyakit yang dikenal dengan kotoran putih pada udang vaname saat ini telah menurunkan produktivitas udang vaname. Secara visual pada udang yang terserang penyakit ini akan terlihat kotoran udang berwarna putih memanjang dan mengapung pada permukaan air, eksoskeleton nampak lembek (Limsuwan, 2010).

Berdasarkan hasil identifikasi bakteri yang ditemukan pada hepatopankreas, usus dan haemolimp udang yang terserang penyakit berak putih adalah jenis Vibrio algynoliticus dan Vibrio parahaemolyticus yang merupakan salah satu dari bakteri yang ditemukan dalam kasus serangan penyakit berak putih (Supito, et al 2015).

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit WFD yaitu dengan mengurangi tingkat kepadatan produksi. Hal ini menyebabkan penurunankandungan bahan organik di perairan sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri Vibrio spp. Selain itu penggunaan probiotik yang mengandung Bacillus subtilis untuk menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio spp. Serta penggunaan bawang putih yang diaplikasikan ke pakan (Limsuwan, 2014).

Penyebab dari WFD adalah manajemen kualitas air yang buruk yang menyebabkan oksigen terlarut dan alkalinitas yang rendah serta manajemen pakan yang buruk menyebabkan polusi perairan. Kualitas air dan manajemen pakan yang buruk mengakibatkan timbulnya bakteri Vibrio spp. yang menyebabkan penyakit WFD (Mastan, 2015).

LihatTutupKomentar